Kemungkinan Kemungkinan, Penyebab Terjadinya Katarak
Katarak dapat terjadi akibat :
1. Kelainan bawaan/ kongenital
2. Proses penuaan
Prevalensi katarak pada individu berusia 65 – 74 tahun adalah sebanyak 50%, prevalensi ini meningkat hingga 70% pada individu di atas 75 tahun.
3. Kelainan sistemik atau metabolik seperti diabetes mellitus, galaktosemi dan distrofi miotonik.
4. Genetik dan gangguan perkembangan
5. Infeksi virus di masa pertumbuhan janin
6. Bahan toksik : kimia dan fisik
7. Bermacam-macam penyakit mata seperti glaucoma, ablasi retina, uveitis dan retinitis pigmentosa
8. Keracunan beberapa jenis obat seperti eserin 0.25 – 0.5%, kortikosteroid ergot, antikolinesterase topical
9. Kelainan kaca mata minus yang dalam
PERAWATAN YANG DITUJUKAN PADA KEMUNGKINAN PENYEBAB
1. Jaga kesehatan ibu saat hamil, jangan terjadi infeksi virus (rubella) dan toksoplasma
2. Pada proses menua jaga kesehatan dengan baik
3. Penyakit diabetes dikontrol dengan baik
4. Hati-hati memakai obat yang dapat mempercepat timbulnya katarak
5. Jaga mata dan dapatkan perawatan yang baik pada penyakit mata yang ada
MANIFESTASI KLINIK
Katarak didiagnosis terutama dengan gejala subyektif. Biasanya pasien melaporkan penurunan ketajaman penglihatan dan silau dan gangguan fungsional sampai derajat tertentu . temuan obyektif biasanya meliputi pengembunan seperti mutiara keabuan pada pupil sehingga retina tak akan tampak dengan oftalmoskop.
Ketika lensa sudah menjadi opak, cahaya akan dipendarkan dan bukan ditransmisikan dengan tajam menjadi bayangan terfokus pada retina. Hasilnya adalah pandangan kabur atau redup, menyilaukan yang menjengkelkan dengan distorsi bayangan dan susah melihat di malam hari. Pupil yang normalnya berwarna hitam, akan tampak kekuningan, abu-abu atau putih. Katarak biasanya terjadi bertahap selama bertahun-tahun, dan ketika katarak sudah sangat memburuk, lensa koreksi (kaca mata) yang sangat tebalpun tak akan memperbaiki penglihatan.
PATOFISIOLOGI
Lensa mengandung tiga komponen anatomis. Pada zona central terdapat nucleus, di perifer ada korteks dan yang mengelilingi keduanya adalah kapsul anterior dan posterior. Pada lensa katarak secara karakteristik terdapat agregat-agregat protein yang menghamburkan berkas cahaya dan mengurangi transparansinya. Perubahan protein pada lensa mengakibatkan perubahan warna lensa menjadi coklat kekuningan. Di sekitar opasitas terdapat densitas seperti duri di anterior dan posterior nucleus. Opasitas pada kapsul posterior merupakan bentuk katarak yang paling bermakna nampak seperti kristal salju pada jendela.
Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparansi. Perubahan pada serabut halus multiple, memanjang dari badan silier ke sekitar daerah lensa mengakibatkan penglihatan distorsi. Perubahan kimia dalam protein lensa dapat menyebabkan koagolasi, sehingga mengakibatkan pandangan berkabut.Salah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa normal disertai influks air ke dalam lensa yang mengakibatkan patahnya serabut lensa yang tegang sehingga mengganggu transmisi sinar.
Teori lain mengatakan bahwa suatu enzim tertentu mempunyai peran dalam melindungi lensa dari degenerasi, jumlah enzim ini akan menurun dengan bertambahnya usia.
Sejumlah faktor yang diduga turut berperan dalam terbentuknya katarak antara lain kerusakan oksidatif (dari proses radikal bebas), sinar ultraviolet dan malnutrisi.
Katarak didiagnosis terutama dengan gejala subyektif. Biasanya pasien melaporkan penurunan ketajaman penglihatan dan silau dan gangguan fungsional sampai derajat tertentu . temuan obyektif biasanya meliputi pengembunan seperti mutiara keabuan pada pupil sehingga retina tak akan tampak dengan oftalmoskop.
Ketika lensa sudah menjadi opak, cahaya akan dipendarkan dan bukan ditransmisikan dengan tajam menjadi bayangan terfokus pada retina. Hasilnya adalah pandangan kabur atau redup, menyilaukan yang menjengkelkan dengan distorsi bayangan dan susah melihat di malam hari. Pupil yang normalnya berwarna hitam, akan tampak kekuningan, abu-abu atau putih. Katarak biasanya terjadi bertahap selama bertahun-tahun, dan ketika katarak sudah sangat memburuk, lensa koreksi (kaca mata) yang sangat tebalpun tak akan memperbaiki penglihatan.
PATOFISIOLOGI
Lensa mengandung tiga komponen anatomis. Pada zona central terdapat nucleus, di perifer ada korteks dan yang mengelilingi keduanya adalah kapsul anterior dan posterior. Pada lensa katarak secara karakteristik terdapat agregat-agregat protein yang menghamburkan berkas cahaya dan mengurangi transparansinya. Perubahan protein pada lensa mengakibatkan perubahan warna lensa menjadi coklat kekuningan. Di sekitar opasitas terdapat densitas seperti duri di anterior dan posterior nucleus. Opasitas pada kapsul posterior merupakan bentuk katarak yang paling bermakna nampak seperti kristal salju pada jendela.
Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparansi. Perubahan pada serabut halus multiple, memanjang dari badan silier ke sekitar daerah lensa mengakibatkan penglihatan distorsi. Perubahan kimia dalam protein lensa dapat menyebabkan koagolasi, sehingga mengakibatkan pandangan berkabut.Salah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa normal disertai influks air ke dalam lensa yang mengakibatkan patahnya serabut lensa yang tegang sehingga mengganggu transmisi sinar.
Teori lain mengatakan bahwa suatu enzim tertentu mempunyai peran dalam melindungi lensa dari degenerasi, jumlah enzim ini akan menurun dengan bertambahnya usia.
Sejumlah faktor yang diduga turut berperan dalam terbentuknya katarak antara lain kerusakan oksidatif (dari proses radikal bebas), sinar ultraviolet dan malnutrisi.
AYO BERAMAL GABUNG FOLLOWER
Popular Posts
-
PEMERIKSAAN KATARAK 1. Pemeriksaan visus dengan kartu snellen atau chart projector dengan koreksi terbaik serta menggunakan pinhole ...
-
JENIS-JENIS KATARAK 1. Katarak kongenital - Katarak kongenital adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau seger...
-
MEDAN PENGLIHATAN Merupakan proyeksi ruangan penglihatan yang mewujudkan bagian dari ruangan yang dapat dilihat oleh sebuah mata yang tida...
-
Kelainan pembiasan, Pengertian Visus atau Ketajaman Penglihatan Visus atau ketajaman penglihatan adalah kemampuan mata untuk melihat denga...
-
Struktur dan Fungsi Mata Struktur dan fungsi mata sangat rumit. Secara konstan, mata menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perha...
-
Bagian dalam mata : Bagian-bagian pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk dapat dicerna oleh ...
-
Kelainan-kelainan dan penyakit-penyakit pada mata Kesibukan sehari-hari, rutinitas kerja, atau sekolah membuat kita ...
-
PRINSIP KERJA LASIK Kornea memegang peranan penting dalam LASIK karena kornea memegang hampir seluruhnya kekuatan pembiasan pada m...
-
Bagian Bagian Luar Mata Berikut Fungsi Bagian Bagian Luar Mata 1. Alis mata Terdapat di atas mata Fungsi : Mence...
-
Otot Penggerak Bola Mata : Otot ini menggerakkan mata dengan fungsi ganda dan untuk pergerakan mata tergantung pada letak serta sumbu ...